Kunjungan Dadakan

Sunday, July 3, 2011

Jolo sinukun marga...( Balada cinta dalam sekat adat )

Jolo sinukun marga...( Balada cinta dalam sekat adat )


Media 2004 tepatnya di pertengahan tahun...,
sebagai Image Maker aku acap berhubungan dengan komputer.
Tak terkecuali dunia maya semisal Chatting,email atau produk internet lainnya.

Gothaa...! Seru ku saat melihat kemunculan seorang boru batak lengkap dengan marganya.
Masa itu aku memang jarang sekali mempunyai kenalan orang batak meski aku kelahiran Medan dan di besarkan di kota medan tak terkecuali di kampus bahkan dunia maya.
Jadi begitu kemunculannya, agak sedikit semangat sambil memperbaiki posisi duduk yg lebih nyaman.

Dengan syair Jolo sinukun marga, maka perkenalan semakin termudahkan di karenakan sama-sama bermarga atau sama-sama halak hita.

Perkenalan pun berlanjut lebih intens dan sering kami lakukan saat ada kesempatan.

Singkat cerita...
" Great...! seruku dalam hati saat mengawali pertemuan perdana kami.
"Ai bagak do hape boru silalahi on ateeeh..?" aku terbawa suasana ketika memandang kedalaman seluruh tingkah pola gaya si boru Silalahi ini.

Dengan tubuh ramping,rambut terurai lurus mengenakan kemeja plus blezer dan rok di bawah lulut serta di hiasi tas kerja yang terlihat begitu sempurna.

Tak terkecuali sebuah buku tentang pengembangan diri ikut menghiasi personality si boru batak yang memang terlihat smart.

Lama bola mata kami beradu pandang untuk saling mendalami satu dengan lainnya saat berada di meja salah satu Food Court yang ada di bilangan casablanka.

"Nice looking and smart bangeet...".cetusku yang di luar kendali.

Perkenalan kami pun kian akrab karena memang sebelumnya sudah di awali dengan canda dan cerita banyak hal saat di dunia chatting. Ternyata memang ndak sia-sia jadi cowok suka guyon krn menurutnya, cewe2 itu lebih ilfil (Ilfil=hilang rasa-red) dengan cowo yang sok jaim (jaim=jaga image-red)terlebih cowo batak yg memang sering sok jaim alias sipanggaron.

Bahkan karena keterbukaan dan keakraban kami tak ragu-ragu boru ni raja ini menjalankan ultimatumnya yang mengatakan tidak menyukai pria perokok.
Maka tak pelak asem di mulut awak tahankan sekedar unjuk simpati..
Tidak hanya sampai disitu, boru silalahi ini juga menguasai bungkus rokok ku yang memang tadinya tergeletak di atas meja.

Setelah pertemuan perdana...kedekatan kami semangkin menjurus ke arah pendekatan.
Ini diperkuat dengan perhatian yang terkadang di luar kesadaran kami.
Misalnya saja: kemaren kemana? Kok enggak telp minimal sms dong?! Kok jam segini belum makan..? dsb..dsb.

Di pertemuan kedua pun kedekatan kami semakin nyata..
Entah di sengaja atau tak tersengaja aku menggenggam jemari lentiknya sambil bercerita cerita banyak hal serta tak ketinggalan dibumbui dengan canda.

Rupanya kedekatan dan kecerian itu merupakan awal dari akhir dari sebuah petualangan yang melelahkan.Ibarat kata umpasa: Bunga kamboja sayur lodeh...Lojaaa deehhh.....

"Ya...ini semua harus di akhiri...". gumam ku kecut dan pahit dalam hati.

Di awali dengan membahas tingkah pola kaum batak yang terkadang urakan,aku menanyakan : Mama boru apa yaa..?

Bisa jadi ini merupakan kualat setelah sekian waktu kami saat itu sibuk menbahas kelemahan dan urakannya seorang halak batak.

"Mama boru Napitupulu..." jawabnya polos..
"Sama ya marganya kayak abang......". sahutnya polos.

" Seriusss...? Kok nggak ngomong dari kemaren-kemaren". tanyaku sambil melepas jemari tangannya dari genggaman tangan

"Emang kenapa bang..? tanyannya menyelidiki.

"Kamu lahir di mana...?". tanyaku kembali.

"Jakarta..". jawabnya datar...

"Ito tau kalau sama anak namboru memiliki keterbatasan kedekatan....???. tanyaku ingin menjelaskan.

"Enggak...papa juga lebih sering di luar kota.Kenapa sih abaaaaang...". tanyanya penasaran.

"Waduhh...". ketusku dalam hati.
Ya..mungkin aku yang salah yang hanya terbuai dengan alunan lagu "Jolo sinukkun marga ai boru aha do ito hasiannda..".

Singkat cerita..nggak banyak pembicaran yang kami lakukan hingga pulang.

Hari berikutnya aku perlahan menjauh dan menceritakan secara halus permasalahan agar tidak menjadi salah persepsi atau geer..

Sempat pula suatu ketika beliau mengatakan:
"Kalau keduanya sudah ada kecocokan,kenapa tidak!..semua pilihan kan ada resiko bang...".

"Jujur kemaren aku ada tanya mama..
"Emang sih katanya anak dari hubungan terlarang tidak menutup kemungkinan akan menanggung beban...".
"Tapi itu kan pandangan jaman dulu...".katanya dengan tegas seraya terus menggurui ku dan memberi keyakinan.

"Sudahlah ito hasiaaann..."batinku berujar luluh...
Tokh tak terlalu banyak kenangan yang kita jalin walaupun terlalu indah dan sulit terlupakan..
Impian mu..impian orang tua mu..dan masa depan mu....

Adat adalah adat yang tak terpatahkan dengan dalil apapun....

Kalau Tuhan menghendaki dan opung si jolo-jolo tubu merestui, aku pun tak sudi kehilangan bayak waktu..pikiran...perasaan bahkan hepeng saat proses pendekatan itu,keluhku setelah beberapa bulan kami jarang melakukan kontak..

Amaaang tahee.....
Hassit ni na mangolu on, keluhku dalam hati sambil menikmati sebatang sigaret plus kopi sidikalang yang siap menghantar ku ke peraduan panjang dan melelahkan...


Buat yan lain....dont try this at home...
Unang holan sinukun marga sisada bawa manang boru..
sukkun hamu muse boru ni dainang-i...
hehe...

Mari tetap lestarikan budaya batak dengan sikap tindakan dan perbuatan yang benar menurut hukum adat yang disesuaikan dengan norma Agama..


Mauliate...
by; Adhie N70

Sumber: http://www.napitupulu-family.com/

2 comments:

  1. wah wah wah mantep ni, suka tulisan yang : Mari tetap lestarikan budaya batak dengan sikap tindakan dan perbuatan yang benar menurut hukum adat yang disesuaikan dengan norma Agama..

    ReplyDelete